Jumat, 11 Januari 2013

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI PADA BAYI BARU LAHIR NY. “D” DENGAN ASFIKSIA RINGAN DI RB SURYA ASIH


BAB I
LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Afiksia
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah persalinan.
Asfiksia neonatorum ialah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan, atau segera setelah bayi lahir. Akibat-akibat asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tidak dilakukan secara sempurna. Tindakan yang akan dikerjakan pada bayi bertujuan mempertahankan kelangsungan hidupnya dan membatasi gejala-gejala lanjut yang mungkin timbul.
B.        Etiologi / Penyebab Asfiksia
Penyebab asfiksia dapat berasal dari faktor ibu, janin dan plasenta. Adanya hipoksia dan iskemia jaringan menyebabkan perubahan fungsional dan biokimia pada janin. Faktor ini yang berperan pada kejadian asfiksia.Beberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah uteroplasenter sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi berkurang. Hipoksia bayi di dalam rahim ditunjukkan dengan gawat janin yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru lahir.
Pernafasan spontan bayi baru lahir tergantung pada kondisi janin pada masa kehamilan dan persalinan. Bila terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan O2 selama kehamilan atau persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih berat. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian asfiksia yang terjadi dimulai suatu periode apnu disertai dengan penurunan frekuensi. Pada penderita asfiksia berat, usaha bernafas tidak tampak dan bayi selanjutnya berada dalam periode apnue kedua. Pada tingkat ini terjadi bradikardi dan penurunan Tekanan Darah.
Pada asfiksia terjadi pula gangguan metabolisme dan perubahan keseimbangan asam-basa pada tubuh bayi. Pada tingkat pertama hanya terjadi asidosis respioratorik. Bila berlanjut dalam tubuh bayi akan terjadi proses metabolisme an aerobic yang berupa glikolisis glikogen tubuh, sehingga glikogen tubuh terutama pada jantung dan hati akan berkurang.
Pada tingkat selanjutnya akan terjadi perubahan kardiovaskular yang disebabkan oleh beberapa keadaan diantaranya : Hilangnya sumber glikogen dalam jantung akan mempengaruhi fungsi jantung. Terjadinya asidosis metabolik yang akan menimbulkan kelemahan otot jantung. Pengisian udara alveolus yang kurang adekuat akan mengakibatkan tetap tingginya resistensi pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah ke paru dan ke sistem sirkulasi tubuh lain akan mengalami gangguan.
Beberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darahuteroplasenter sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi berkurang. Hipoksia bayi di dalam rahim ditunjukkan dengan gawat janin yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru lahir.
Beberapa faktor tertentu diketahui dapat menjadi penyebab terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir, diantaranya adalah faktor ibu, tali pusat calan bayi berikut ini:
1.      Faktor ibu
-          Preeklampsia dan eklampsia
-          Pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
-          Partus lama atau partus macet
-          Demam selama persalinan Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)
-          Kehamilan Lewat Waktu (sesudah 42 minggu kehamilan)
2.      Faktor Tali Pusat
-          Lilitan tali pusat
-          Tali pusat pendek 
-          Simpul tali pusat
-          Prolapsus tali pusat

3.      Faktor Bayi
-          Bayi  prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
-          Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum, ekstraksiforsep)
-          Kelainan bawaan (kongenital)
-          Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
            Penolong persalinan harus mengetahui faktor-faktor resiko yang berpotensi untuk menimbulkanasfiksia. Apabila ditemukan adanya faktor risiko tersebut maka hal itu harus dibicarakan denganibu dan keluarganya tentang kemungkinan perlunya tindakan resusitasi. Akan tetapi, adakalanyafaktor risiko menjadi sulit dikenali atau (sepengetahuan penolong) tidak dijumpai tetapi asfiksiatetap terjadi. Oleh karena itu, penolong harus selalu siap melakukan resusitasi bayi pada setiap pertolongan persalinan.
C.    Perubahan Patofiologis dan Gambaran Klinis
            Pernafasan spontan BBL tergantung pada kondisi janin pada masa kehamilan dan persalinan.Bila terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan O2 selama kehamilan atau persalinanakan terjadi asfiksia yang lebih berat. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bilatidak teratasi akan menyebabkan kematian asfiksia yang terjadi dimulai suatu periode apnudisertai dengan penurunan frekuensi. Pada penderita asfiksia berat, usaha bernafas tidak tampak dan bayi selanjutnya berada dalam periode apnue kedua. Pada tingkat ini terjadi bradikardi dan penurunan TD.
            Pada asfiksia terjadi pula gangguan metabolisme dan perubahan keseimbangan asam-basa padatubuh bayi. Pada tingkat pertama hanya terjadi asidosis respioratorik. Bila berlanjut dalam tubuh bayi akan terjadi proses metabolisme an aerobic yang berupa glikolisis glikogen tubuh, sehingga glikogen tubuh terutama pada jantung dan hati akan berkurang. Pada tingkat selanjutnya akanterjadi perubahan kardiovaskular yang disebabkan oleh beberapa keadaan diantaranya :
            Hilangnya sumber glikogen dalam jantung akan mempengaruhi fungsi jantung. Terjadinya asidosis metabolik yang akan menimbulkan kelemahan otot jantung.Pengisian udara alveolus yang kurang adekuat akan mengakibatkan tetap tingginya resistensi pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah ke paru dan ke sistem sirkulasi tubuh lain akanmengalami gangguan. (Rustam, 1998).
Gejala dan Tanda-tanda Asfiksia
-         Tidak bernafas atau bernafas megap-megap
-         Warna kulit kebiruan
-         Kejang
-         Penurunan kesadaran

D.  Diagnosis
            Asfiksia yang terjadi pada bayi biasanya merupakan kelanjutan dari anoksia / hipoksia janin. Diagnosis anoksia / hipoksia janin dapat dibuat dalam persalinan dengan ditemukannya tanda-tanda gawat janin. Tiga hal yang perlu mendapat perhatian yaitu :
1.      Denyut jantung janin
            Peningkatan kecepatan denyut jantung umumnya tidak banyak artinya, akan tetapi apabilafrekuensi turun sampai ke bawah 100 kali per menit di luar his, dan lebih-lebih jika tidak teratur,hal itu merupakan tanda bahaya
2.      Mekonium dalam air ketuban
Mekonium pada presentasi sungsang tidak ada artinya, akan tetapi pada presentasi kepalamungkin menunjukkan gangguan oksigenisasi dan harus diwaspadai. Adanya mekonium dalam air ketuban pada presentasi kepala dapat merupakan indikasi untuk mengakhiri persalinan bilahal itu dapat dilakukan dengan mudah.
3.      Pemeriksaan pH darah janin
Dengan menggunakan amnioskop yang dimasukkan lewat serviks dibuat sayatan kecil pada kulit kepala janin, dan diambil contoh darah janin. Darah ini diperiksa pH-nya. Adanya asidosis menyebabkan turunnya pH. Apabila pH itu turun sampai di bawah 7,2 hal itu dianggap sebagaitanda bahaya gawat janin mungkin disertai asfiksia.
      E.     Penanganan pada asfiksia
Tindakan yang dikerjakan pada bayi lazim disebut resusitasi BBL. Sebelum resusitasi dikerjakan perlu diperhatikan bahwa :
1.      faktor waktu sangat penting.
2.      Kerusakan yang timbul pada bayi akibat anoksia / hipoksia antenatal tidak dapat diperbaiki, tetapi kerusakan yang akan terjadi karena anoksia / hipoksia pascanatal harus dicegah dan diatasi.
3.      Riwayat kehamilan dan partus akan memberikan keterangan yang jelas tentang faktor penyebab terjadinya depresi pernafasan pada BBl.
4.      Penilaian BBL perlu dikenal baik, agar resusitasi yang dilakukan dapat dipilih dan ditentukan secara adekuat. (Prawiroharjo, 2002)

F.     Prinsip Dasar Resusitasi
1.      Memberikan lingkungan yang baik pada bayi dan mengusahakan saluran pernafasan bebas serta merangsang timbulnya pernafasan.
2.      Memberi bantuan pernafasan secara efektif pada bayi yang menunjukkan usaha bernafas lemah.
3.      Melakukan koreksi terhadap asidosis yang terjadi.
4.      Menjaga agar sirkulasi tetap baik. (Wiknjosastro, 1999)

G.      Persiapan Alat Resusitasi
Sebelum menolong persalinan, selain persalinan, siapkan juga alat-alat resusitasi dalam keadaan siap pakai, yaitu :
-          Dua helai kain / handuk.
-          Bahan ganjal bahu bayi.
-          Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos, selendang, handuk kecil,digulung setinggi 5 cm dan mudah disesuaikan untuk mengatur posisi kepala bayi.
-          Alat penghisap lendir de lee atau bola karet.
-          Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal.
-          Kotak alat resusitasi.
-          Jam atau pencatat waktu.

H.    Langkah-Langkah Resusitasi
1.      Letakkan bayi di lingkungan yang hangat kemudian keringkan tubuh bayi dan selimuti tubuh bayi untuk mengurangi evaporasi.
2.      Sisihkan kain yang basah kemudian tidurkan bayi terlentang pada alas yang datar.
3.      Ganjal bahu dengan kain setinggi 1 cm (snifing positor).
4.      Hisap lendir dengan penghisap lendir de lee dari mulut, apabila mulut sudah bersih kemudian lanjutkan ke hidung.
5.      Lakukan rangsangan taktil dengan cara menyentil telapak kaki bayi dan mengusap-usap punggung bayi.
6.      Nilai pernafasan
a.       Jika nafas spontan lakukan penilaian denyut jantung selama 6  detik, hasil kalikan 10. Denyut jantung > 100 x / menit, nilai warna kulit jika merah / sinosis penfer lakukan observasi, apabila biru beri oksigen. Denyut jantung < 100 x / menit, lakukan ventilasi tekanan positif.
b.   Jika pernasalan sulit (megap-megap) lakukan ventilasi tekanan positif.
7.      Ventilasi tekanan positif / PPV dengan memberikan O2 100 % melalui ambubag atau masker, masker harus menutupi hidung dan mulut tetapi tidak menutupi mata, jika tidak ada ambubag beri bantuan dari mulur ke mulut, kecepatan PPV 40 – 60 x / menit.
8.      Setelah 30 detik lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik, hasil kalikan 10.
a.       100 hentikan bantuan nafas, observasi nafas spontan.
b.      60 – 100 ada peningkatan denyut jantung teruskan pemberian PPV.
c.        60 – 100 dan tidak ada peningkatan denyut jantung, lakukan PPV, disertai kompresi jantung.
d.       < 10 x / menit, lakukan PPV disertai kompresi jantung.
      9.      Kompresi jantung
Perbandingan kompresi jantung dengan ventilasi adalah 3 : 1, ada 2 cara kompresi jantung :
a.       Kedua ibu jari menekan stemun sedalam 1 cm dan tangan lain mengelilingi tubuh bayi.
b.      Jari tengah dan telunjuk menekan stemun dan tangan lain menahan belakang tubuh bayi.
10.  Lakukan penilaian denyut jantung setiap 30 detik setelah kompresi dada.
11.  Denyut jantung 80x./menit kompresi jantung dihentikan, lakukan PPV sampai denyut jantung > 100 x / menit dan bayi dapat nafas spontan.
12.  Jika denyut jantung 0 atau < 10 x / menit, lakukan pemberian obat epineprin 1 : 10.000 dosis 0,2 – 0,3 mL / kg BB secara IV.
13. Lakukan penilaian denyut jantung janin, jika > 100 x / menit hentikan obat.
14.   Jika denyut jantung < 80 x / menit ulangi pemberian epineprin sesuai dosis diatas tiap 3 – 5 menit.
15. Lakukan penilaian denyut jantung, jika denyut jantung tetap / tidak rewspon terhadap di atas dan tanpa ada hiporolemi beri bikarbonat dengan dosis 2 MEQ/kg BB secara IV selama 2 menit. (Wiknjosastro, 2007)




















BAB II
KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI
PADA BAYI BARU LAHIR NY. “D”
DENGAN ASFIKSIA RINGAN DI RB SURYA ASIH

A.       PENGUMPULAN DATA DASAR

Tanggal 20 November 2007                            Pukul : 10.00 WIB
a.    Identitas
1.      Bayi
Nama                         :  Bayi Ny. Desi
Tanggal lahir              :  20 November 2007
Jam lahir                    :  10.00 WIB
Jenis kelamin             :  Perampuan
b.      Orang tua
Nama Istri      : Ny. Desi                    Nama suami    : Tn. Edwin
Umur              : 26 tahun                    Umur               : 29 tahun
Agama           : Islam                                     Agama             : Islam
Suku               : Jawa                         Suku                : Jawa
Pendidikan    : SMA                         Pendidikan      : S1
Pekerjaan       : IRT                            Pekerjaan         : wiraswasta
Alamat           : Jl.Sesosa No. 3          Alamat            : Jl.Sesosa No 3
                                                                                 
c.     Keluhan Utama
Bayi Ny. P lahir spontan pervaginam, letak sungsang dengan asfiksia ringan.
Dasar :
Bayi kesulitan dalam bernafas, suhu tubuh 36oC, APGAR sore 6/8, BB + 3000 gr, PB = 50 cm, frekuensi jantung = 100 x / menit, ekstremitas biru

d.     Riwayat Persalinan
a.       Persalinan ditolong oleh                            :  Bidan
b.      Jenis persalinan                                         :  Spontan pervaginam
c.       Tempat persalinan                                     :  RB Surya Asih
d.      Lama persalinan                                        :  Kala I           :  8 jam
                                                                                       Kala II          :  20 menit
                                                                                       Kala III        :  15 menit
e.       Masalah yang terjadi selama persalinan :  Tidak ada
f.       Keadaan air ketuban                                 :  Jernih
g.      Keadaan umum BBL                                :  Kelahiran tunggal.
Usia  kehamilan saat melahirkan + 40 minggu

e.    Pemeriksaan Fisik
1.      Nilai APGAR
No
Aspek yang dinilai
0
1
2
Waktu
1
5
1.
Frekuensi denyut jantung
Tidak ada
Kurang dari 100
Lebih dari 100
1
2
2.
Usaha bernafas
Tidak ada
Lambat teratur
Menangis kuat
1
1
3.
Tonus otot
Lumpuh
Ekstremitas flexi sedikit
Gerakan aktif
1
1
4.
Reaksi terhadap rangsangan
Tidak ada
Gerakan sedikit
Menangis
2
2
5.
Warna kulit
Biru / pucat
Tubuh kemerahan ekstremitas biru
Seluruh tubuh kemerahan
1
2





6
8



2.      Antropometro
a.       Berat badan                       :                 3000 gr
b.      Panjang badan                   :                 50 cm
c.       Lingkar kepala                  :                 35 cm
d.      Lingkar dada                     :                 30 cm
e.       Lila                                    :                 9,5 cm
3.      Refleks
a.       Moro                                 :                 Ada
b.      Tonic neak                         :                 Ada
c.       Palmargrap                        :                 Ada
4.   Menangis                                 :                 Bayi menangis saat dirangsang
5.      Tanda Vital
a.       Suhu                                  :                 36oC
b.      Nadi                                  :                 110 x / menit
c.       Pernafasan                         :                 34 x / menit
6.      Kepala
a.       Simetris                             :                 Tidak ada kelainan yang dialami
b.      Ubun-ubun besar               :                 Cembung
c.       Ubun-ubun kecil               :                 Tidak ada
d.      Caput succedenum            :                 Tidak ada
e.       Cephal hematoma             :                 Tidak ada
f.       Sutura                                :                 Tidak ada moulage
g.      Luka di kepala                  :                 Tidak ada
h.      Kelainan yang dijumpai    :                 Tidak ada kelainan
7.      Mata
a.       Posisi                                 :                 Simetris kanan dan kiri
b.      Kotoran                             :                 Tidak terdapat kotoran
c.       Perdarahan                        :                 Tidak terdapat perdarahan
d.      Bulu mata                          :                 Ada
8.      Hidung
a.       Lubang hidung                  :                 Terdapat 2 lubang kanan dan kiri
b.      Cuping hidung               :        Ada, kanan dan kiri simetris
c.       Keluaran                         :        Tidak ada
9.      Mulut
a.       Simetris                          :        Atas dan bawah
b.      Palatum                          :        Tidak ada celah
c.       Saliva                             :        Tidak ada hipersaliva
d.      Bibir                               :        Tidak ada labia skizis
e.       Gusi                                :        Merah, tidak ada laserasi
f.       Lidah bintik putih          :        Tidak ada
10.  Telinga
a.       Simetris                          :        Kanan dan kiri
b.      Daun telinga                   :        Ada kanan dan kiri
c.       Lubang telinga               :        Ada, kanan dan kiri berlubang
d.      Keluaran                         :        Tidak ada
11.  Leher
a.       Kelainan                         :        Tidak ada kelainan
b.       Pergerakan                     :        Dapat bergerak ke kanan dan kiri
12.  Dada
a.       Simetris                          :        Simetris kanan dan kiri
b.      Pergerakan                     :        Bergerak waktu bernafas
c.       Bunyi nafas                   :        Nafas lambat teratur
d.      Bunyi jantung                :        Teratur
e.       Frekuensi jantung          :        100 x / menit
13.  Perut
a.       Bentuk                           :        Simetris, tidak ada kelainan
b.      Bising usus                     :        Teratur
c.       Kelainan                         :        Tidak ada kelainan
14.  Tali pusat
a.       Pembuluh darah             :        2 arteri dan 1 vena
b.      Perdarahan                     :        Tidak ada perdarahan
c.       Kelainan                         :        Tidak ada kelainan
15.  Kulit
a.       Warna                                :     Kemerahan dan ekstremitas biru
b.      Turgor                               :     (+) ada
c.       Lanugo                              :     Ada
d.      Vernik koseosa                  :     Ada
e.       Kelainan                            :     Tidak ada kelainan
16.  Punggung
a.       Bentuk                              :     Lurus
b.      Kelainan                            :     Tidak ada kelainan
17.  Ekstremitas
a.       Tangan                              :     Simetris kanan dan kiri
b.      Kaki                                  :     Simetris kanan dan kiri
c.       Gerakan                             :     Ada
d.      Kuku                                 :     Lengkap
e.       Bentuk kaki                       :     Lurus
f.       Bentuk tangan                   :     Lurus
g.      Kelainan                            :     Tidak ada kelainan
18.  Genitalia                                  :     Jenis kelamin perempuan

B.    Interpretasi Data Dasar
a.    Diagnosa
Bayi Ny. P lahir spontan cukup bulan, letak sungsang dengan asfiksia ringan.
Dasar :
1.      Bayi lahir sungsang pervaginam tanggal 20 November 2007 pukul 10.00 WIB.
2.      Suhu tubuh 36oC, APGAR 6/8, BB = 3000 gr, PB = 50 cm DJJ = 100x/menit, ekstremitas biru.
b.     Masalah
1.      Gangguan pemenuhan O2
2.      Hipotermi
Dasar :
1.      Terdapat lendir pada jalan nafas
2.      Nafas masih terdapat ronchi
3.      Suhu tubuh bayi 36oC
4.      Tubuh bayi terasa dingin
c.     Kebutuhan
1.      Pembersihan jalan nafas
2.       Perbaikan suhu
3.      Perawatan tali pusat
Dasar :
1.      APGAR 6/8, pengaturan suhu
2.      Tali pusat masih basah

C. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
1.      Asfiksia berat
2.      Hipotermi berat / sedang
3.      Infeksi tali pusat
Dasar :
1.      Ekstremitas bayi telihat biru
2.      Suhu tubuh 36oC
3.      Tali pusat masih basah


D.    Identifikasi Masalah dan Kebutuhan yang Membutuhkan Penanganan Segera dan Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter bila diperlukan

E.    Perencanaan
1.      ­Cegah kehilangan panas
a.       Bungkus bayi dengan handuk di atas perut ibu bila tali pusat panjang
b.      Hidupkan radian warmer untuk menghangatkan bagian dada bayi
2.      Lakukan pembebasan jalan nafas
a.       Bebaskan jalan nafas
b.      Letakkan bayi pada posisi yang benar
c.       Lakukan slim zuinger
3.      Lakukan rangsang taktil
a.       Usap-usap punggung bayi atau
b.      Sentil
4.      Lakukan penilaian bayi
a.       Perhatikan dan nilai nafas bayi
b.      Hitung frekuensi denyut jantung bayi
c.       Nilai warna kulit bayi
5.      Lakukan perawatan tali pusat
a.       Jepit tali pusat dengan 2 buah klem.
b.      Potong tali pusat dengan gunting tali pusat.
c.       Bungkus tali pusat dengan kassa steril.
d.      Ajarkan pada ibu untuk perawatan tali pusat.
e.       Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan tali pusat secara teratur.
f.       Lakukan evaluasi kemampuan ibu untuk mengulang
6.      Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif
7.      Anjurkan ibu untuk mengonsumsi sayur-sayur hijau


F. Pelaksanaan

Pada tanggal 20 November 2007 Pukul 10.00 WIB
1.      Mempertahankan suhu tubuh bayi
a.       bungkus bayi dengan handuk kering dan bersih yang ada di atas perut ibu bila tali pusat panjang. Mengeringkan tubuh dan kepala bayi dengan handuk untuk menghilangkan air ketuban dan mencegah kehilangan suhu tubuh melalui evaporasi.
b.      Menghidupkan radian warmer untuk menghangatkan bagian dada bayi dengan meletakkan bayi terlentang di bawah alat pemancar panas. Alat pemancar panas perlu disiapkan sebelumnya agar kasur tempat diletakkan bayi juga hangat.
2.      Melakukan pembebasan jalan nafas
a.       Membersihkan jalan nafas dengan cara membersihkan mata, hidung, dan mulut bayi secara zig zag dengan kasa steril segera setelah lahir.
b.      Meletakkan bayi terlentang atau miring dengan leher agak ekstensi atau tengadah dengan meletakkan selimut atau handuk yang digulung di bawah bahu sehingga bahu terangkat 2 – 3 cm.
c.       Membersihkan jalan nafas dengan menghisap caman amnion dan lendir dari mulut dan hidung menggunakan slim zuinger. Bila air ketuban bercampur mekonium maka penghisapan dari trakea diperlukan untuk mencegah aspirasi mekonium. Hisap dari mulut terlebih dahulu kemudian hisap dari hidung.
3.      Melakukan rangsang taktil
a.       Usap-usap punggung bayi ke arah atas
b.      Menyentil telapak kaki bayi untuk memberikan rangsangan yang dapat menimbulkan atau mempertahankan pernafasan.
4.      Melakukan penilaian bayi
a.       Memperhatikan dan menilai pernafasan bayi
b.      Menghitung frekuensi jantung bayi setiap 30 menit
c.       Menilai warna kulit bayi


5.      Melakukan perawatan tali pusat
a.       Menjepit tali pusat dengan 2 buah klem.
b.      Memotong tali pusat dengan gunting tali pusat.
c.       Membungkus pada ibu untuk perawatan tali pusat.
d.      Mengajarkan pada ibu untuk perawatan wali pusat.
e.       Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat.
f.       Melakukan evaluasi kemampuan ibu untuk mengulang
6.      Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif
a.       Menganjurkan pada ibu agar memberikan ASI eksklusif, yaitu dengan tidak memberikan makanan lain selain ASI
b.      Menganjurkan pada ibu untuk mengonsumsi sayur-sayuran hijau seperti daun katuk, bayam, sawi dan lain-lain.

G.   Evaluasi

Pada tanggal 20 November 2007 pukul 11.00 WIB
1.      Suhu tubuh dibungkus dengan handuk kering dan bersih
a.       Bayi telah dibungkus dengan handuk kering dan bersih
b.      Tubuh dan kepala bayi telah dikeringkan dengan handuk
c.       Radian warmer telah melakukan pembebasan jalan nafas
2.      Pembebasan jalan nafas telah dilakukan
a.       Mata, hidung, dan mulut telah dibersihkan
b.      Bayi telah diposisikan dengan benar
c.       Jalan nafas telah dibersihkan
3.      Rangsang taktil telah dilakukan
Punggung telah diusap ke arah atas
4.      Bayi bernafas spontan
5.      Perawatan tali pusat telah dilakukan
6.      Ibu mengerti mengenai pentingnya ASI eksklusif
a.       Ibu mengerti dan bersedia untuk memberikan ASI eksklusif
b.      Ibu mengerti dan bersedia untuk mengonsumsi sayur-sayuran hijau

Catatan Perkembangan
Hari ke-2
Tanggal 21 November 2007
S    :  a.   Ibu mengatakan sudah melakukan yang dianjurkan
                        b.   Ibu mengatakan sudah memberi ASI pada bayinya
                        c.   Ibu mengatakan anaknya BAB 3x
                        d.   Ibu mengatakan anaknya tampak sehat dan akan segera pulang
                        e.   Ibu mengatakan anaknya sudah dimandikan dan dibedung
O   :  a.   Keadaan umum bayi anak
                              Rooting refleks        : (+)
                              Sucking refleks        : (+)
                              Swallowing refleks  : (+)
                        b.   Tanda-tanda vital
                              RR          :  30 x / menit
                              Suhu       :  36oC
                              Nadi       :  110 x / menit
                        c.   Warna kulit kemerahan
                        d.   Tali pusat terawat baik dan masih basah
                        e.   Perut bayi tidak kembung
                        f.    Eliminasi
                              BAB       :  3x/hari
                              BAK      :  8x/hari

A   :  Diagnosa
                        Bayi baru lahir umur 1 hari
                                          Dasar            :  Bayi lahir spontan, tanggal 20 November 2007, pukul 10.00 WIB
                                          Masalah        :  Tidak ada
                                                Kebutuhan   :  1.   Perawatan tali pusat
                                                                        2.   Perawatan pada ibu dan keluarga tentang :
                                                                              a. Personal hygiene bayi
                                                                              b. Pemberian ASI eksklusif
                                                                              c. Pertahankan suhu tubuh bayi
                                                                     3.      Perawatan bayi sehari-hari
P    :  1.   Mandikan bayi 2 x sehari
                        2.   Merawat tali pusat
                        3.   Berikan penyuluhan pada ibu dan keluarga tentang :
                                       a. Personal hygiene bayi
                                       b. Pemberian ASI eksklusif
                                       c. Pertahankan suhu tubuh bayi

Hari ke 4
                     Tanggal 23 November 2007
S    :  1.   Ibu mengatakan bayinya tidak rewel, bayi tidur + 16 jam
                        2.   Ibu mengatakan bayinya BAK + 6 – 8 kali sehari, BAB 2 x sehari
                        3.   Ibu mengatakan bayinya hanya minum ASI saja setiap jam
O   :  1.   Keadaan umum bayi baik
                        2.   Tanda-tanda vital
                              RR             :  50 x / menit
                              Suhu          :  37oC
                              Nadi          :  130 x / menit
                              BB             :  3000 gr
                     3.      Warna kulit kemerahan       
                     4.      Tali pusat masih lemah
A   :  Diagnosa
                  Bayi baru lahir normal umur 3 hari
                  Dasar         :  Bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal 20 2007
                  Masalah     :  Tidak ada
                  Kebutuhan : 1. Perawatan bayi sehari-hari
                                       2. Pemberian ASI Ekslusif
P    :  1.   Lakukan perawatan bayi sehari-hari
                        2.   Berikan ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi
Hari ke 6
                     Tanggal 25 November 2007
S    :  1.   Ibu mengatakan bayinya dapat minum ASI dengan baik dan tidak rewel
                        2.   Ibu mengatakan bayinya BAK dan BAB lancar
                        3.   Ibu mengatakan bayinya tidur selama + 16 jam
O   :  1.   Keadaan umum bayi baik
                              Tanda – tanda vital
                              RR          :  45 x / menit
                              Suhu       :  37oC
                              Nadi       :  128x/menit
                              BB          :  3000 gr
                        2.   Warna kulit kemerahan
                        3.   Tali pusat mulai kering
A   :  Diagnosa
                        Bayi baru lahir normal umur 5 hari
                                          Dasar            :  Bayi lahir spontan pervaginam tanggal 20 november 2007
                                          Masalah        :  tidak ada
                                                Kebutuhan   :  1.   Perawatan bayi sehari-hari
                                                                        2.   Pemberian ASI eksklusif
P    :  1.   Lakukan perawatan bayi sehari-hari
                        2.   Melakukan immunisasi








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah persalinan.
Penyebab asfiksia dapat berasal dari faktor ibu, janin dan plasenta. Adanya hipoksia dan iskemia jaringan menyebabkan perubahan fungsional dan biokimia pada janin. Faktor ini yang berperan pada kejadian asfiksia. Beberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah uteroplasenter sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi berkurang. Hipoksia bayi di dalam rahim ditunjukkan dengan gawat janin yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru lahir.
B.     Saran
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca maupun penulis. Khususnya bagi calon-calon bidan.Penulis sangat mengharapkan kritikan dan sarannya, agar makalah ini bias lebih bagus dalam penulisannya.






DAFTAR PUSTAKA


Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri
, Jakarta: EGC, 1998

Wiknjosastro, Gulardi H. dkk. Asuhan Persalinan Normal
, Jakarta: JNPK-KR                                             
2007.

Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan Jakarta : YBP 1999.

Yayasan Bina Pustaka Prawiroharjo.. Pelaksanaan Kesehatan Maternal dan
Neotatal. Jakarta : YBC 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar