Sabtu, 12 Januari 2013

Kisah Seorang Pramugari Koma di Tanah Suci



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Kisah ini dikutip dari sebuah catatan facebook, sengaja menulis kembali cerita ini dengan maksud ingin menyebarkan kisah kebesaran Allah yang maha dahsyat ! Mudah-mudahan kita menjadi umat yang diselamatkan Allah .. Aamiin ...

Selama hampir sembilan tahun menetap di Mekah sambil menguruskan jemaah haji dan umrah, saya telah melalui berbagai pengalaman menarik dan yang pahit. Bagaimana pun, dalam banyaknya peristiwa yang saya alami, ada satu kejadian yang tidak akan pernah saya bisa lupakan. Kisah ini terjadi kepada seorang wanita yang berusia di pertengahan 30-an pada saat saya mengurus satu rombongan haji.

Setibanya wanita tersebut dan rombongan haji di Lapangan Terbang Jeddah kami sambut dengan sebuah bus. Semuanya terlihat riang sebab ini adalah pertama kalinya mereka melaksanakan haji. Setelah itu saya membawa mereka menaiki bis dan dari situ, kami menuju ke Madinah.

Alhamdulillah, segalanya berjalan lancar hingga kami sampai di Madinah. Tiba di Madinah, semua orang turun dari bus. Turunlah mereka satu persatu sampai tiba pada giliran wanita tersebut.

Tanpa sebab yang jelas tiba-tiba wanita itu jatuh tidak sadarkan diri, yang secara langsung setelah menginjak bumi Madinah.

Sebagai orang yang dipertanggungjawabkan mengurus jemaah itu, saya pun bergegas menuju ke arah wanita tersebut. “Jemaah ini sakit” kata saya pada jemaah-jemaah yang lain.

Suasana yang tadinya tenang serta merta bertukar menjadi cemas dan semua jemaah terlihat panik atas kejadian ini.

“Badan dia panas dan menggigil. Jemaah ini tak sadarkan diri, cepat tolong saya … kita bawa dia ke rumah sakit” kata saya.

Tanpa membuang waktu, kami mengangkat wanita tersebut dan membawanya ke rumah sakit Madinah yang terletak tidak jauh dari situ. Sementara itu, jemaah yang lain diantar ke tempat penginapan masing-masing.

Sampai di rumah sakit Madinah, wanita itu masih belum sadarkan diri. Berbagai usaha dilakukan oleh dokter untuk memulihkannya, namun semuanya gagal.

Sementara itu, tugas mengurus jemaah perlu saya teruskan. Saya terpaksa meninggalkan wanita tersebut di rumah sakit. Namun dalam kesibukan menguruskan jemaah, saya menghubungi rumah sakit Madinah untuk mengetahui perkembangan wanita tersebut.

Namun, saya diberi kabar bahwa dia masih tidak sadarkan diri. Selepas dua hari, wanita itu masih juga tidak sadarkan diri. Saya makin cemas, maklumlah, itu adalah pengalaman pertama saya berhadapan dengan situasi seperti itu.

Semua usaha untuk memulihkannya gagal, maka wanita itu dibawa ke rumah sakit Abdul Aziz Jeddah untuk mendapatkan perawatan lanjut sebab rumah sakit di Jeddah lebih lengkap kemudahannya dibandingkan rumah sakit Madinah.

Namun usaha untuk memulihkannya masih tidak berhasil. Jadwal Haji harus diteruskan. Kami berangkat ke Mekah untuk mengerjakan ibadah haji. Selesai haji, saya langsung pergi ke Jeddah.

Malangnya, sampai rumah sakit Abdul Aziz, saya diberitahu oleh dokter bahwa wanita tersebut masih koma. Bagaimanapun, kata dokter, keadaannya stabil. Melihat keadaannya itu, saya ambil keputusan untuk menunggunya di rumah sakit.

Setelah dua hari menunggu, akhirnya wanita itu membuka matanya. Dari sudut matanya yang terbuka sedikit itu, dia memandang ke arah saya dan terus memeluk saya dengan erat sambil menangis terisak-isak. Ketika itu saya sangat bingung, Saya bertanya kepada wanita tersebut,

“Kenapa kamu menangis?”

“Ustazah … saya taubat Ustazah. Saya menyesal, saya takkan berbuat lagi hal-hal yang tidak baik. Saya bertaubat, betul-betul bertaubat.”

“Kenapa kamu tiba-tiba ingin bertaubat?” tanya saya masih dalam keadaan bingung. Wanita itu terus menangis terisak-isak tanpa menjawab pertanyaan saya itu. Tidak lama kemudian dia bersuara, menceritakan kepada saya mengapa dia berkelakuan demikian, cerita yang bagi saya perlu diambil hikmahnya oleh kita semua.

Katanya, “Ustazah, saya ini sudah berumah tangga, menikah dengan lelaki orang kulit putih. Tapi saya salah. Saya ini cuma Islam pada nama dan keturunan saja. Saya tak pernah mengerjakan ibadah. Saya tidak sholat, tidak puasa, semua amalan ibadah saya dan suami tidak pernah saya kerjakan, rumah saya penuh dengan botol minuman.

Dengan suara tersekat-sekat, wanita itu menceritakan,

“Ustazah … Allah itu Maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya. Semasa koma , saya telah diazab dengan siksaan yang benar-benar pedih atas segala kesalahan yang telah saya buat selama ini.

“Betulkah?” tanya saya terkejut.

“Betul Ustazah. Selama koma itu saya telah ditunjukkan oleh Allah tentang balasan yang Allah beri kepada saya. Balasan azab Ustazah, bukan balasan syurga.

Saya rasa seperti diazab di neraka. Saya ini seumur hidup tak pernah pakai jilbab. Sebagai balasan, rambut saya ditarik dengan bara api. Sakitnya tidak bisa saya ceritakan dengan kata-kata.

Menjerit-jerit saya minta ampun minta maaf kepada Allah.” “Bukan itu saja, buah dada saya pun diikat dan dijepit dengan penjepit yang dibuat daripada bara api, kemudian ditarik ke sana-sini … putus, jatuh ke dalam api neraka.

Buah dada saya hancur terbakar, panasnya bukan main. Saya menjerit, menangis kesakitan. Saya masukkan tangan ke dalam api itu dan saya ambil buah dada itu kembali .”

Tanpa mempedulikan pasien lain, suster pun memerhatikannya wanita itu terus bercerita. Menurutnya lagi, setiap hari dia disiksa, tanpa henti, 24 jam sehari. Dia tidak diberi waktu untuk beristirahat atau dilepaskan dari hukuman, sepanjang masa koma itu di laluinya dengan azab yang amat pedih.

Dengan suara terbata-bata, dengan berlinangan air mata, wanita itu meneruskan ceritanya, “Hari ke hari saya disiksa. Bila rambut saya ditarik dengan bara api, sakitnya terasa seperti kulit kepala yang ikut terlepas. Panasnya juga menyebabkan otak saya terasa seperti menggelegak.

Azab itu pedih … pedih yang amat sangat … tidak bisa saya ungkapkan. Sambil bercerita, wanita itu terus meraung, menangis terisak-isak. Terlihat dia betul-betul menyesal atas semua kesalahannya. Saya pun termenung, kaget dan menggigil mendengar ceritanya. Sangat pedih balasan Allah kepada umat-Nya yang ingkar.

“Ustazah … buat saya, Islam hanya nama saja, tapi saya minum alkohol, saya main judi dan segala macam dosa besar. Karena saya suka makan dan minum apa yang diharamkan Allah, semasa tidak sadarkan diri itu saya telah diberi makan buah-buahan yang berduri tajam.

Buah yang tak berisi melainkan hanya duri-duri saja, tapi saya sangat ingin memakannya, karena saya benar-benar merasa lapar.
Bila ditelan buah-buah itu, duri-durinya menusuk kerongkongan saya dan bila sampai ke perut terasa menusuk perut saya. Sedangkan jari yang tertusuk jarum pun terasa sakitnya.

Setelah buah-buah duri itu habis, saya diberi makan berupa bara-bara api. Pada saat saya masukkan bara api itu ke dalam mulut, seluruh badan saya rasanya seperti terbakar hangus. Panasnya cuma Allah saja yang tahu. Api yang ada di dunia ini tidak akan sama dengan kepanasannya. Setelah memakan bara api itu, saya meminta minuman, tapi … saya dihidangkan dengan minuman yang dibuat dari nanah. Baunya cukup busuk, saya terpaksa meminumnya sebab saya sangat merasa haus. Semua terpaksa saya lalui, tak pernah saya alami sepanjang hidup di dunia ini.”

Saya terus mendengar cerita wanita itu dengan tekun. Sangat terasa kebesaran Allah.

“Semasa diazab itu, saya merayu memohon kepada Allah supaya diberikan nyawa sekali lagi, berilah saya peluang untuk hidup sekali lagi. Tak berhenti saya memohon. Saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan saya. Saya berjanji tidak akan ingkar atas perintah Allah dan akan jadi umat yg soleh. Saya berjanji kalau saya dihidupkan kembali, saya akan perbaiki segala kekurangan dan kesalahan saya dahulu, saya akan mengaji, akan sholat, akan puasa yang selama ini saya tinggalkan.”

Saya termenung mendengar cerita wanita itu. Benarlah, Allah itu Maha Agung dan Maha Berkuasa. Kita manusia ini tak akan terlepas dari balasan-Nya. Kalau baik amalan kita maka baiklah balasan yang akan kita terima, kalau buruk amalan kita, maka azablah kita di akhirat kelak.

Alhamdulillah, wanita itu telah menyaksikan sendiri kebenaran Allah. “Ini bukan mimpi ustazah. Kalau mimpi azabnya tidak akan terasa sampai sepedih ini. Saya bertaubat Ustazah, saya tak akan ulangi lagi kesalahan saya. Saya bertaubat … saya taubat Nasuha,” katanya sambil menangis-nangis.

Sejak itu wanita tersebut benar-benar berubah. Bila saya membawanya ke Mekah, dia menjadi jemaah yang paling khusyuk.

Amal ibadahnya tak pernah berhenti. Contohnya, kalau wanita itu pergi ke masjid pada waktu maghrib, dia hanya akan balik kehotelnya selepas sholat subuh.

“Kenapa melakukan ibadah sampai tidak ingat waktu. kamu juga harus menjaga kesehatan. Pulanglah setelah sholat Isya, makan nasi atau istirahatlah sejenak …” tegur saya.

“Tidak apa-apa Ustazah. saya membawa buah kurma. saya memakannya disaat saya merasa lapar.” Menurut wanita itu, sepanjang berada di dalam Masjidil Haram, dia ingin membayar sholat yang ditinggalkannya dahulu.

Selain itu dia berdoa, mohon kepada Allah supaya mengampunkan dosanya. Saya kasihan melihatkan keadaan wanita itu, takut karena ibadah dan tekanan perasaan yang keterlaluan dia akan jatuh sakit. Jadi saya menasihatkan supaya tidak beribadah keterlaluan hingga mengabaikan kesehatannya.

“Tidak boleh Ustazah. Saya takut … saya sudah merasakan pedihnya azab Tuhan. Ustazah tidak merasa, Ustazah tidak mengetahui rasanya. Kalau Ustaz sudah merasakan azab itu, Ustazah juga akan menjadi seperti saya. Saya betul- betul bertaubat.”

Wanita itu juga berpesan kepada saya, katanya, “Ustazah, kalau ada perempuan Islam yang tak pakai jilbab, Ustazah ingatkanlah pada mereka, pakailah jilbab. Cukuplah saya saja yang merasakan siksaan itu, saya tidak mau ada wanita lain yang merasakan hal seperti yang saya sudah rasakan. Semasa diazab, saya melihat larangan-larangan Allah, salah satunya adalah setiap sehelai rambut wanita Islam yang sengaja diperlihatkan kepada lelaki yang bukan mahromnya, maka dia diberikan satu dosa. Kalau ada 10 lelaki yang bukan mahrom melihat sehelai rambut saya ini, maka saya mendapatkan 10 dosa.”

“Tapi Ustazah, rambut saya ini banyak jumlahnya, beribu-ribu. Kalau seorang melihat rambut saya, itu berarti beribu-ribu dosa yang saya dapat. Saya berniat, sepulang saya dari haji ini, saya minta tolong dari ustazah supaya mau mengajarkan suami saya sholat, puasa, mengaji, dan mengerjakan semua ibadah. Saya ingin mengajak suami pergi haji. Seperti saya, suami saya itu Islam pada nama saja. Tapi itu semua adalah kesalahan saya. Saya sudah membawa dia masuk Islam, tapi saya tidak membimbing dia. Bukan itu saja, sayalah yang menjadi seperti orang yang bukan Islam.”

Sejak kembali dari haji itu, saya tidak mendegar cerita tentang wanita tersebut. Bagaimana pun, saya percaya dia sudah menjadi wanita yang benar-benar solehah. Adakah dia berbohong kepada saya tentang ceritanya diazab semasa koma? Tidak. Saya percaya dia berkata benar. Jika dia berbohong, kenapa dia berubah dan bertaubat Nasuha?

Satu lagi, cobalah bandingkan azab yang diterimanya itu dengan azab yang digambarkan oleh Allah dan Nabi dalam Al-Quran dan hadish. Adakah ia berbohong ?

Benar, apa yang terjadi itu memang kita tidak dapat membuktikannya secara saintifik, tapi bukankah soal dosa dan pahala, syurga dan neraka itu perkara ghaib?

Janganlah bila kita sudah meninggal dunia, bila kita sudah diazab barulah kita mau percaya bahwa “Oh … memang betul apa yang Allah dan Rasul katakan. Aku menyesal …” Itu sudah terlambat.

Wallahua’lam bish Shawwab ....

... Raihlah 5 peluang sebelum datang 5 rintangan, Kaya sebelum miskin, Senang sebelum susah, Sehat sebelum sakit, Muda sebelum tua dan waktu Hidup sebelum mati ...

... Semoga kisah ini membawa kita menjadi umat yang lebih mengerti bahwa dunia bukanlah tempat terakhir, masih ada akhirat, masih ada alam lain yang sudah menanti kita sebagai mana dituliskan dalam Al Qur’an. Semoga kita menjadi umat yang senantiasa beribadah kepada Allah. .. Aamiin ...

Tanda - Tanda Kematian Dalam Islam








Allah telah memberi tanda kematian seorang muslim sejak 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan1 hari menjelang kematian.

Tanda 100 hari menjelang ajal :
Selepas waktu Ashar (Di waktu Ashar karena pergantian dari terang ke gelap), kita merasa dari ujung rambut sampai kaki menggigil, getaran yang sangat kuat, lain dari biasanya, Bagi yang menyadarinya akan terasa indah dihati,
namun yang tidak menyadari, tidak ada pengaruh apa-apa.

Tanda 40 hari menjelang kematian :
Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur. Malaikat maut akan mengambil daun kita dan mulai mengikuti perjalanan kita sepanjang hari.

Tanda 7 hari menjlang ajal :
Akan diuji dengan sakit, Orang sakit biasanya tidak selera makan. Tapi dengan sakit ini tiba-tiba menjadi berselera meminta makanan ini dan itu.

Tanda 3 hari menjelang ajal :
Terasa denyutan ditengah dahi. Jika tanda ini dirasa, maka berpuasalah kita, agar perut kita tidak banyak najis dan memudahkan urusan orang yang memandikan kita nanti.

Tanda 1 hari sebelum kematian :
Di waktu Ashar, kita merasa 1 denyutan di ubun-ubun, menandakan kita tidak sempet menemui Ashar besok harinya.
Bagi yang khusnul khotimah akan merasa sejuk dibagian pusar, kemudian ke pinggang lalu ketenggorokan, maka dalam kondisi ini
hendaklah kita mengucapkan 2 kalimat syahadat.


Sahabatku yang budiman, subhanAllah, Imam Al-Ghazali, mengetahui kematiannya. Beliaumenyiapkan sendiri keperluannya, beliau sudah mandi dan wudhu, meng-kafani dirinya, kecuali
bagian wajah yang belum ditutup. Beliau memanggil saudaranya Imam Ahmad untuk menutup wajahnya.


SubhanAllah. Malaikat maut akan menampakkan diri pada orang-orang yang terpilih. Dan semoga kita me menjadi hamba yang terpilih dan siap menerima kematian kapanpun dan di manapun kita berada....Aamiin.....

Jumat, 11 Januari 2013

Ketika di awal dan di Akhir usia

1- Ketika kamu dilahirkan, kamu diazan tanpa Solat,
Ketika kamu meninggal, kamu disolatkan tanpa azan.

2- Ketika kamu dilahirkan kamu tidak mengetahui siapa yang mengeluarkan kamu,
Ketika kamu mati kamu tidak tahu siapa yang akan mengusung kamu.

3- Ketika kamu dilahirkan, kamu dibersih dan dimandikan,
Ketika kamu mati, kamu dimandikan dan dibersihkan serta disolatkan.

4- Ketika kamu dilahirkan, kedua ibu bapa dan keluarga kamu bergembira,
Ketika kamu mati, kedua ibu bapa dan keluarga kamu menangis ke atas kamu.

5- Adam dan keturunannya dijadikann daripada tanah,
Maha Suci Allah yang menjadikan kamu telah memasukkan kamu kedalam setelah mati

6-Ketika dalam perut ibu, kamu berada dalam kegelapan dan kesempitan,
Ketika kamu mati , kamu juga berada dalam kegelapan dan kesempitan.

7-Ketika kamu dilahirkan, kamu dibaluti kain supaya melindungi tubuhmu,
Ketika kamu mati, kamu juga dibaluti dengan kain untuk melindungi tubuhmu.

8-Ketika kamu dilahirkan dan setelah dewasa, kamu diperhati dan melakukan kemahiran,
Ketika kamu mati, Kamu tidak akan ditanya melainkan amalan soleh… Apakah bekalan kamu yang telah kamu sediakan…..?

"Demi MASA! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali
(1) orang-orang yang beriman, (2) dan yang beramal soleh
(3) dan yang berpesan2 pada kebenaran (4) dan yang berpesan2 pada kesabaran".
~Surah Al-'Asr~

PENGARUH PROFESIONALISME GURU TERHADAP MUTU PENDIDIKAN ( PENELITIAN PADA SMPN 1 SYAMTALIRA BAYU )


PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH PROFESIONALISME GURU
TERHADAP MUTU PENDIDIKAN
( PENELITIAN PADA SMPN 1 SYAMTALIRA BAYU )


Diajukan oleh :




HAMID AFRIZAL
Mahasiswa Jurusan Tabiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Nim : 082102743





SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
MALIKUSSALEH – LHOKSEUMAWE
2011 - 2012



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Selawat dan salam tercurahkan kepada junjungan alam baginda Rasulullah SAW, yang merupakan sosok teladan yang menjadi penuntut muslim.proposal ini berjudul Sistem Pendidikan Tahfizhul Qur’an Pondok Pesantren Ulumul Qur’an Stabat Sumatera Utara
Tujuan penulisan proposal penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat membuat skripsi pada jurusan Tarbiyah Prodi PAI STAIN Malikussaleh Lhokseumawe. Dalam mengerjakan proposal penelitian ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.  Oleh karena itu ucapan terima kasih penulis yang tak terhingga penulis sampaikan kepada mereka yang telah berjasa besar bagi penulis.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan proposal penelitian ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
      Penulis

Lhokseumawe, 02 Mei 2012



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….            i
DAFTAR ISI……………………………………………………………...  ii
A.    Latar belakang masalah………………………………………..   1
B.     Identifikasi masalah……………………………………………  4
C.     Fokus penelitian………………………………………………..  5
D.    Pertanyaan penelitian…………………………………………..  5
E.     Tujuan penelitian………………………………………………   5
F.      Defenisi operasional…………………………………………..    6
G.    Manfaat Penelitian…………………………………………….   7
H.    Landasan teoritis………………………………………………   8
1.      Pengertian Tahfizhul Qur’an…………………………     8
2.      Metode dalam menghafl Qur’an…...…………………    9
I.       Metode penelitian……………………………………………..   10
1.      Lokasi dan waktu penelitian………………………….    10
2.      Jenis penelitian………………………………………..    10
3.      Subjek penelitian………………………………………   10
4.      Instrument penelitian………………………………….   11
5.      Teknik pengumpulan data…………………………….    11
6.      Teknik analisis data……………………………………   13
DAFTAR KEPUSTAKAAN……………………………………………. 14

  
 
BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar belakang
Penyelenggaraan lembaga–lembaga pendidikan di negara manapun di dunia dipandang sebagai suatu program yang bernilai strategis. Hal ini berdasarkan satu asumsi bahwa proses pendidikan merupakan sebuah proses yang dengan sengaja dilaksanakan semata–semata bertujuan untuk mencerdaskan bangsa. Melalui proses pendidikan akan terbentuk sosok–sosok individu sebagai sumber daya manusia yang akan berperan besar dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Oleh karena itu peran pendidikan demikian sangat penting sebab pendidikan merupakan kunci utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas[1]­.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan merangkum segi-segi intelektual, afektif dan psikomotorik manusia, juga menyentuh cipta rasa dan karsa. Pendidikan juga merangsang pikiran-pikiran, perasaan dan kehendak manusia untuk bertindak secara bijaksana dengan mempertimbangkan lingkungan.
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang merata. Sebagian sekolah, terutama di kota-kota, menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian lainnya masih memprihatinkan. Berbicara mengenai keterpurukan mutu pendidikan di Indonesia dengan berbagai indikatornya, memang tidak akan habis-habisnya. Tetapi yang lebih penting dari pada itu adalah bagaimana cara mengatasinya.
Guru yang bermutu adalah mereka yang mampu membelajarkan murid secara efektif, sesuai dengan kendala, sumber daya, dan lingkungannya. Di lain pihak, upaya menghasilkan guru yang bermutu juga merupakan tugas yang tidak mudah. Mutu guru juga berarti tenaga pengajar yang mampu melahirkan lulusan yang bermutu, sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan berbagai jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Di lain pihak, mutu guru sangat berkaitan dengan pengakuan masyarakat akan status guru sebagai jabatan profesional.
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan dan dianggap sebagai orang yang berperanan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan yang merupakan percerminan mutu pendidikan. Guru merupakan unsur penting dan berpengaruh dalam proses pendidikan dan pengajaran. Tenaga guru merupakan tenaga yang penting yang tidak boleh, tidak ada. Bagaiamanapun baiknya unsur lain, tetapi bila tidak didukung oleh unsur guru yang profesional maka pelaksanaan program pendidikan tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Kunci keberhasilan pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh guru yang melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
Berikut ini merupakan sepuluh ciri guru profesional :
1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa  mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,  membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan baik orang tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi  panggilan telepon, rapat, email dan sekarang twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswanya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Pengetahuan tentang subjek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa untuk subjek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik  untuk anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan  mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
Sikap guru terhadap proses pembelajaran, akan mewarnai perilaku guru dalam melaksanakan tugas mengajar. Sedangkan mengajar merupakan tugas utama seorang guru yang wajib berdampak positif untuk dirinya dan siswa, baik guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing maupun sebagai pencipta lingkungan belajar. Proses pembelajaran itu merupakan proses interaksi akademis antara guru dan siswa ditempat, pada waktu dengan isi yang diatur sedemikian rupa oleh sekolah dengan aspek-aspek pokok yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan harapan pengetahuan tentang hal tersebut dapat mendorong terciptanya sikap profesionalisme guru terhadap proses pembelajaran. Dengan demikian diharapkan sikap positif guru terhadap proses pembelajaran dapat mendorong pula terciptanya iklim proses pendidikan dan pengajaran di kelas yang dapat memperlacar pencapaian tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan latar belakang  di atas, maka peneliti tertarik mengangkat permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian dengan judul " Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Mutu Pendidikan di SMPN 1 Syamtalira Bayu".









B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, menurut peneliti dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1.      Kurangnya profesionalisme guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran
2.      Kurangnya kualitas guru dalam mengimplementasikan pembelajaran pada siswa
3.      Pengaruh profesionalisme guru terhadap mutu pendidikan di SMPN 1 Syamtalira Bayu.

C.       Fokus penelitian
Dari sekian banyak identifikasi diatas, karena peneliti tidak sanggup untuk meneliti semuanya maka peneliti hanya memfokuskan pada pengaruh profesionalisme guru terhadap mutu pendidikan di SMPN 1 Syamtalira Bayu.
D.      Pertanyaan penelitian
Adapun yang menjadi pertanyaan pada penelitian ini adalah bagaimana cara untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran. Dan bagaimana pengaruh profesionalisme guru di SMPN 1 Syamtalira bayu agar mutu pendidikan semakin meningkat.


E.       Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk  mengetahui bagaimana pengaruh profesionalisme guru terhadap mutu pendidikan di SMPN 1 Syamtalira Bayu.
F.       Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua :
1.      Manfaat teoritis
-         Agar menjadi bahan rujukan untuk adik-adik yang akan datang
-         Untuk menambah referensi pustaka pribadi
-         Untuk menambah daftar karya penulis sendiri
-         Untuk menambah ilmu pengetahuan bagi penulis sendiri dan kepada para pembaca.
2.      Manfaat praktis
-         Untuk menambah pengalaman pribadi
-         Untuk menambah ilmu tentang profesionalisme guru
-         Dan untuk memenuhi syarat mendapatkan mendapatkan gelar S1 pada STAIN Malikussaleh Lhokseumawe Prodi PAI



G.      Metode penelitian
Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk mendapatkan data yang diperlukan[2]. Metode penelitian perlu dibedakan dari teknik pengumpulan data yang merupakan teknik yang lebih spesifik untuk memperoleh data. Adapun yang mendefenisikan bahwa metode penelitian diartikan secara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
1.      Pendekatan penelitian
Dilihat dari pengumpulan data dan teknik analisis data maka penelitian ini termaksud dalam penelitian kualitatif. Kualitatif ialah pendekatan sistematis dan objektif yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hubungan lainnya.[3] Penelitian ini diperoleh dengan pendekatan secara objektif, tidak direkayasa dengan kejadian yang sebenarnya. Seperti yang diteliti pada guru SMPN 1 Syamtalira Bayu.
2.      Subjek penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Guru SMPN 1 Syamtalira Bayu, para murid dan penjaga sekolah, para pedagang di sekolah tersebut, dan masyarakat yang berada di sekitar SMPN 1 Syamtalira Bayu
3.      Teknik pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan tiga teknik yaitu :
a.       Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti[4]. Observasi menjadi teknik salah satu pengumpulan data apabila :
1.      Sesuai dengan tujuan penelitian
2.      Direncanakan dan dicatat secara sistematis
3.      Dapat dikontrol keadaannya dan kesahihannya
Observasi dilakukan pada SMPN 1 Syamtalira Bayu. Observasi penelitian dilakukan selama  2 minggu, mulai dari tanggal 02 Juni 2012 sampai dengan 18  Juni 2012. Adapun yang diobservasi adalah subjek penelitian guru SMPN 1 Syamtalira Bayu. Observasi penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara detail dampak dari prilaku guru yang terjadi dilokasi penelitian tersebut.
Dari observasi dapat diambil teknik observasi yang dilakukan yang dilakukan menggunakan observasi partisipasi. Partipasi ialah observasi yang terlihat langsung secara aktif dalam objek yang diteliti. Keadaan yang sebaliknya disebut non observasi partisipasi, sedangkan kehadiran observasi yang pura-pura disebut observasi partisipasi.
b.      Wawancara
Adapun yang menjadi wawancara dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Wawancara adalah tanya jawab secara langsung, wawancara ini dilakukan di SMPN 1 Syamtalira Bayu, dalam wawancara ini dilaksanakan selama 1 minggu mulai dari tanggal 20 Juni 2012 sampai dengan 27 Juni 2012. Adapun yang diwawancarai adalah subjek murid SMPN 1 Syamtalira Bayu. Wawancara ini untuk mendapat sejumlah data yang sistematis, konkrit, dan fakta.
Adapun dari wawancara diatas, maka wawancara ini dilakukan secara terpimpin, wawancara terpimpin adalah tanya jawab yang terarah untuk mengumpulkan data yang relevan saja.
c.       Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu data tertulis yang diperoleh dari dokumen-dokumen seperti data struktur sekolah, data guru, data murid, dan sarana prasarana.


4.      Teknik analisis data
Teknik analisis data dibagi menjadi dua bagian. Yaitu deduksi dan reduksi. Deduksi ialah menyimpulkan data dari besar menjadi kecil, sedangkan reduksi ialah menyimpulkan data yang sudah ada dengan cara dari yang kecil kepada yang lebih besar.










  

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Silaban Sintong, Pendidikan Indonesia Dalam Pandangan Lima Belas Tokoh Pendidikan Swasta, Jakarta: Dasamedia Utama, 1993.
Departemen Pendidikan Nasional. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis  Sekolah. Jakarta: Dierjen Dikti, 2000.
Irawan Soehartono, Metode Penelitian social, (Bandung:  Remaja Rosdakarya).
Sugiono, Metode penelitian Kualitatif, Bandung:  Alfabeda, 2007
Dudarwan Danim, Menjadi Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002




[1]Sintong Silaban, Pendidikan Indonesia Dalam Pandangan Lima Belas Tokoh Pendidikan Swasta, Bagian IV,( Jakarta: Dasamedia Utama,1993),  hal. 65.
[2] Soehartono Irawan, Metode penelitian social, Cet.VI, (Bandung: Remaja Rosdakarya), hal. 9.
[3] Danim Sudarwan, Menjadi kualitatif, Cet.I, (Bandung: Pustaka setia, 2002), hal. 32.
[4] Sugiyono, Metode Penelitian Kulitatif Kuantitatif, Cet. I, (Bandung: Al Fabeta, 2006), hal. 36